JAKARTA - Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) menyatakan kesiapannya untuk menjadi mitra pemerintah dalam menyalurkan bantuan ke Gaza, Palestina, menggunakan teknologi drone.
Langkah ini dinilai sebagai solusi untuk mengatasi hambatan distribusi bantuan di tengah blokade yang ketat.
“Kami tengah bernegosiasi dengan pemerintah. Bila disetujui, bantuan dari Indonesia bisa dikirim melalui udara menggunakan drone. BSMI siap menjadi mitra pelaksananya,” ujar Ketua Tim Dokter BSMI, Basuki Supartono, dalam konferensi pers pemberangkatan Tim Medis Darurat Gelombang Keempat di Jakarta, Senin (4/8/2025).
BSMI juga telah menyiapkan relawan di Yordania untuk membantu proses pengemasan barang bantuan.
Namun, kelancaran distribusi bantuan tetap bergantung pada kekuatan diplomasi Indonesia dalam mendesak Israel agar menghentikan agresi dan membuka jalur kemanusiaan.
Basuki menekankan pentingnya tindakan politik untuk segera menghentikan genosida di Gaza.
“Anak-anak di Gaza mengalami krisis gizi berat. Mereka tidak bisa makan, sekolah, berobat, atau bergerak bebas. Tank-tank harus segera dikeluarkan dari wilayah Gaza agar kehidupan bisa berjalan normal kembali,” ujarnya.
Selain tenaga medis, BSMI juga menyalurkan bantuan dana melalui agen-agen di wilayah perbatasan.
Dana tersebut digunakan untuk membeli makanan siap saji bagi masyarakat yang terdampak langsung.
BSMI juga memfasilitasi pendidikan dokter Palestina, termasuk pengiriman seorang dokter dari Kairo ke Indonesia untuk menempuh pendidikan spesialis kebidanan.
Selama ini, BSMI telah mengirimkan berbagai bantuan ke Gaza, termasuk tim dokter, ambulans, dan alat kesehatan.
Namun, akibat blokade, bantuan yang masuk kini sangat terbatas—hanya tenaga medis spesialis yang diperbolehkan masuk ke wilayah konflik.
Pada Agustus 2025, BSMI kembali mengirim Tim Medis Darurat (Emergency Medical Team/EMT) gelombang keempat yang terdiri dari tiga dokter spesialis:
- dr. Muhammad Iqbal El Mubarak (Spesialis Bedah)
- dr. Annisa Anjani Ramadan (Spesialis Kulit dan Kelamin)
- dr. Bambang Surif Djamaluddin (Spesialis Anak)
Sebelumnya, EMT-3 telah bertugas pada 8–27 Juli 2025 dan menangani ratusan pasien di berbagai bidang layanan medis. Hasil pencapaian EMT-3 antara lain:
- IGD: 49 pasien
- ICU: 8 pasien
- Perawatan luka: 63 pasien
- Poli: 208 pasien
- Rawat inap: 100 pasien
- Operasi: 116 pasien
- Pasien anak: 84 orang
- Pasien perempuan: 222 orang
- Pasien lansia: 51 orang
- Pasien amputasi: 51 orang
BSMI berharap dukungan pemerintah dan kekuatan politik Indonesia mampu membuka kembali akses bantuan dan meringankan penderitaan warga sipil di Gaza.[]